Dimana


Dia tetap duduk diam tidak bergeming. Tatapannya kosong, rambutnya berlepasan dari ikatannya, wajahnya suram. Tak sepatanh katapun terucsp dari bibirnya. Taka ada satu pertanyaanpun yg merangsang otaknya berpikir untuk menjawab. Kami rasanya kehabisan akal. Matahari semakin mendekat kek kaki langit sebelah barat, dan kami bergantian mengajukan pertanyaan yg hampir mirip. “dimana kamu tinggal?”

Sementara perut kamipun minta diisi. Cacing cacing dalam perutpun meminta jatah makannya. DaVn kami masih tetap bertanya Dimana kamu tinggal.

Tidak tega juga membiarkan dia sendirian. Segala cara sudah dilakukan, mencari dengan ponsel, bertanya orang yg menurut kami bisa memberi informasi, namun tak satupun bisa dijadikan acuan untuk menemukan alamatnya….. Ahh..

TK SANTA MARIA BERASTAGI


TK SANTA MARIA BERASTAGI

MENERIMA SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2019-2020

 

DSC_0035.JPG

Kehadiran Sekolah TK Santa Maria di Paroki Santo Fransiskus Assisi Berastagi antara lain bertujuan untuk membantu dan memberikan fasilitas kepada masyarakat guna memperoleh pendidikan yang bermutu dan mencerdaskan kehidupan manusia serta meningkatkan sumber daya manusia khususnya generasi muda mulai dari usia Taman Kanak-Kanak.

Secara khusus sekolah ini mengembangkan misi di lingkungan Gereja sebagai perpanjangan tangan Gereja untuk membangun kasih Allah bagi masyarakat tanpa melupakan kaum kecil yaitu kepedulian khusus bagi orang yang kurang mampu.

Maka dalam penerimaan siswa baru yang akan datang, sekolah tetap berpedoman pada semangat Gereja sekaligus penyelenggara pendidikan TK Santa Maria dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Perhatian anak-anak usia Sekolah di lingkungan Paroki Gereja Santo Fransiskus Assisi
  2. Perhatian kepada siswa yang kurang mampu

 Visi

Terciptanya tamatan yang cerdas, berbudi luhur, disiplin, memiliki ilmu pengetahuan, serta menghargai harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah.

Misi

  1. Membantu pemerintah dalam usaha dibidang pendidikan sehingga anak berkembang sebagai manusia seutuhnya berdasarkan Pacasila dan UUD 1945.
  2. Membantu siswa agar dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur agar siap menjadi anggota masyarakat yang baik.
  3. Menyiapkan anak untuk mempunyai disiplin, rasa cinta kasih pada sesama ciptaan Tuhan .
  4. Menyiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SD)

 

Taman Kanak-Kanak (TK) Santa Maria
Alamat:

Jl. Perwira No. 3 Keluragan GUndaling 1 Berastagi

(samping Museum Karo Berastagi)

 

Kucari Kekasihku Sampai Dia Mengecupku Untuk Ketiga Kalinya


@@@####$$$

Aku mencariMu di jalan-jalan yang belum pernah kulalui. Sepanjang jalan yang kulewati aku merasakanMu meski inderaku tidak melihatMu. Engkau tahu? Aku malah sering bertemu dengan apa yang tidak kucari dan tidak kuinginkan. Sepanjang jalan-jalan itu tidak jarang kakiku terasa sakit, hati lelah dan kebosanan memelukku. Tetapi aku yakin aku pasti bertemu denganMu.
Berpetualang mencariMu sampai aku memandang wajahMu. Meski aku tidak bisa memilikiMu tetapi tetapi Engkau dapat memilikiku sehingga aku yakin dalam pencarianku ini Engkau hadir bersamaku. Karena itu pula kalau pencarianku ini memang tampaknya mengherankan, seakan-akan mencari yang tidak akan ditemukan tetapi sesungguhnya selalu ada. Sering terjadi dalam pencarianku ini yang kutemukan adalah apa yang sebenarnya tidak kucari dan pertemuan itu kadang sangat menggiurkan sehingga menahan langkahku untuk melanjutkan pencarianku yang sebenarnya.
Terkadang juga dalam pencarian ini aku merasakan kebutuhan-kebutuhan lain yang mengaburkan jalan pencarianku. Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan dagingku membuatku berhadapan dengan semakin banyaknya jalan membentang di hadapanku, semakin banyak persimpangan yang membuat hatiku gelisah, pikiranku bercabang-cabang dan membuatku bingung. Meski demikian tidak memadamkan kerinduanku unutk bertemu dengan Engkau Kekasihku. Sekalipun aku gagal dan kadang curang, sungguh aku tidak bisa mengingkari kerinduanku padaMu.
Dalam keadaan seperti ini aku teringat kepada si mempelai wanita yang mencari sang kekasihnya tiada henti dan tidak pernah menyerah. Dia lari dari keluarga dan saudara-saudaranya, dia meninggalkan tugas-tugasnya dan pergi berkelana demi kekasih yang dicintainya. Tidak ada sesuatupun yang memadamkan cintanya. Tiada sesuatupun yang menghentikan langkahnya untuk mencari kekasihnya. Sungguh cinta kuat seperti pratala, sehingga “Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya” (Kid 8:7).
Mempelai perempuan berinisiatif mencari dengan hasrat yang sangat kuat untuk bertemu dengan sang kekasihnya. Dalam petualangan pencariannya dia mengahadapi berbagai tantangan. Ia dipukul, dilukai, dirampas tetapi dia tidak menyerah dia terus mencari. Meskipun dia tidak pernah bertemu dari muka ke muka dengan kekasih yang sangat dirindukan dan dicintainya, tetapi dia dapat menikmati kebersamaan dengan kekasihnya dalam pencarian dan petualangannya yang penuh dengan tantangan.
Demikian perjumpaanku dengan kekasihku dari muka ke muka akan kualami setelah nafas berpisah dari tubuhku. Meski demikian aku dapat mengalami kebersamaan dengan kekasihku dalam pencarianku di dunia ini dalam diri sadara saudariku, karya , pelayanan dan setiap pengalaman hidupku. Sebagai mana mempelai perempuan tetap mengalami kebersamaan dengan kekasihna sepanjang pencariannya. Pengalaman kebersamaan dengan Sang Kekasih yang kucari menjadi mistik dalam dalam pencarianku.
Pencarian yang didorong oleh kerinduan yang tidak tertahankan dalam hati si mempelai perempuan mendorongnya untuk terus berjuang mencari kekasihnya. Kerinduan muncul karena rasa cintanya yang mendalam maka demi pertemuan dengan kekasih dia berinisiatif mencari kekasihnya.
Demikaianlah aku yang mencintai Yesus Sang Mempelai dan Kekasihku didorong oleh rasa rindu dan cinta itu, maka akupun memulai pencarian dan petualanganku. Memulai petualangan rohani. Dalam petualangan ini aku tahu tujuanku tak lain tak bukan adalah bertemu dengan Sang Mempelaiku. Tetapi aku juga sadar, dalam petualangan di dunia ini meskipun aku dipenuhi hasrat dan kerinduan mendalam untuk bertemu aku tidak akan pernah melihat Kekasihku dari wajah ke wajah. Maka petualanangan dan pencarianku bukanlah untuk melihat dari wajah ke wajah. Meski demikian aku akan berpetualang sampai aku melihat wajahNya. Aku tahu aku dapat menikmati kebersamaan dengaNya dalam pencarianku ini. Dalam perjalanan ini juga aku dapat merasakan ciuman-ciuman dari kekasihku.
Pencarian ini memang tidak mudah, sama seperti mempelai wanita yang pernah dipukul, dilukai, dirampas, demikian juga aku dalam perjalanan dan pencarianku. Ada saat-saat aku luka, disakiti, difitnah, sakit, diejek dan pengalaman lain yang menyiksaku. Dari diriku sendiri kadang muncul rasa bosan, lelah, malas, tidak setia, tidak menggunakan waktu yang ada, sering menyimpang, menyerah dan bahkan ingin berhenti mencari dan kembali ke masa lalu karena mengamnggap pencarian ini sia-sia. Kadang berjalan terlalu lambat, mendua hati bahkan menghianati kekasih yang kurindukan dan yang sedang kucari.
Tetapi pengalaman pencarian si mempelai wanita memberi aku kekuatan dalam pencarian ini, sekalipun banyak kesulitan dan kepahitan yang dialamainya dia tidak pernah kembali pulang, melainkan tetap maju.
Aku sadar dan tahu tidak ada seorangpun yang menyuruh aku untuk memulai pencarianku dengan cara yang kupilih ini. Aku sendiri yang memilih dan memutuskan untuk berkata ya dalam petualangan ini. Meski demikian aku punya alasan mengapa aku memulai pencarian ini. Dia Kekasihku telah memberi aku kecupan yang indah. Dia telah mengecup tanganku. Itulah kecupanNya yang pertamakalinya. Aku bahagia dengan kecupan itu maka aku pun ingin bersamanya. Aku mencarinya dengan setulus hati.
Risiko-risiko pencarianku ini tidak semua terpikirkan olehku. Tetapi aku tahu pasti ada yang menyakitkan. Meski demikian jauh di lubuk hatiku pencarianku ini sangat menarik dan menyenangkan sehingga sekalipun disakiti aku masih bisa melangkah sekalipun tertatih-tatih. Aku mengakui kadang kekasihku tampak hanya samar-samar dan aku tidak akan pernah melihatNya dari wajah ke wajah selama pencarianku di dunia ini, sebagaimana para muridNya yang dulu pernah duduk dan makan bersama. Aku tahu tidak akan pernah melihat lukaNya dengan mata kepalaku seperti Thomas. Tetapi di akhir pencarianku aku yakin akan melihat wajahNya.
Aku sangat yakin kekasihku hadir dalam segala yang ada, yang kulihat, kurasakan, kulakukan. Dalam perjalanan pencarianku ini Dia telah mengecup aku untuk kedua kalinya. Dia mengecup pipiku. Kecupan itu menambah kerinduanku dan keinginanku untuk mencariNya sampai bertemu. Kecupan itu membuktikan kalau Kekasihku selalu ada bersamaku dalam pencarian ini. Ya Dia ada maka dalam pencarian ini aku juga sedang mengalami kebersamaan dengan kekasihku. Lebih dari itu aku percaya dengan dengan kematianku pada saat dan waktu yang ditetapkanNya aku kan melihat wajah Kekasihku dari muka ke muka. Aku akan memandang Kekasihku, Kekasihku memandang aku dan Kekasihku akan mengecup aku untuk yang ketiga kalinya. Dia akan mengecup aku dengan kecupan paling mesra. Kami akan bertemu dan tinggal bersama. Semua akan menjadi nyata di sana. Dengan keyakinan dan harapan itulah maka aku terus mencari dan mencari Kekasihku, aku mencariNya sampai bertemu dari wajah ke wajah dan Dia akan mengecupku untuk yang ketiga kalinya dengan kecupan paling indah.