TEMU GEMIFRA ORANG MUDA KATOLIK LINTAS PAROKI FRANSISKAN


TEMU GEMIFRA ORANG MUDA KATOLIK LINTAS PAROKI FRANSISKAN
(BERTIGA=Berastagi, Tiganderket, Tigabinanga)

Gemifra Orang Muda Katolik dari tiga Paroki yang dilayani para Fransiskan di Tanah Karo digelar untuk pertamakalinya tahun ini dan berlangsung di Paroki Santa Monika Tiganderket pada 29-30 Mei 2019
Tiga paroki itu adalah Paroki St. Fransiskus Assisi Berastagi; paroki St. Fransiskus Assisi Tigabinanga dan tuan rumah Paroki Santa Monika Tiganderket.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk pertamakalinya dengan nama Gemifra (Generasi Milineal Fransiskan) dengan sasaran utamanya adalah Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki Bertiga (Berasatagi, Tiganderket dan Tigabinanga) yang dilayani oleh para pastor OFM Cap.
Fiat Lux
Sabtu Sore peserta dari tiga paroki tiba di tiganderket. Peserta disambut dengan hangat dan penuh rasa persaudaraan oleh tuan rumah yakni OMK dan Pastor Paroki Tiganderket. Sejumlah rangkaian kegiatan selama dua hari satu malam itu berlangsung di aula paroki dan lapangan bola dekat paroki.
Semua kegiatan selama empat hari itu diberi tema Fiat Lux. Tema ini didalami dan direfleksikan, dibangun dan diinternalisaikan lewat sejumlah kegiatan. Hari pertama, setelah makan malam, peserta diperkenalkan dengan tarekat/Kongregasi Religius, dengan kegiatan aksi panggilan oleh para suster SFD, FSE, SOSFX dan Frater OFM Cap. Hidup religius diperkenalkan sebagai salah satu cara hidup bagi orang muda dalam usaha menjadi terang.
Kegiatan di Hari Kedua diawali dengan mencari telur paska, doa pagi. Usai sarapan dilanjutkan dengan Seminar untuk membantu OMK menuju hidup suskses, bahagia, terlebih berani menanggapi panggilan Tuhan dengan aktif. Dalam seminar ini Orang Muda Katolik diajak untuk mampu beradaptasi, memiliki integritas, spirit dan Action menuju hidup sukses dan bahagia. Peserta juga masuk dalam sejumlah permainan outbound yang membina kekompakan, kebersamaan, kerja sama dan membangkitkan sukacita serta kegembiraan.
Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan Perayaan Ekaristi yang bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Yesus ke Surga, dipimpin oleh pastor Evan OFM Cap.
Setelah pertemuan Gemifra I OMK dari paroki Bertiga yang dilayani oleh para pastor Fransiskan diakhiri, peserta akan kembali ke paroki masing-masing untuk terus-menerus mewujudkan amanat FIAT LUX dimanapun, kapanpun dan dalam segala situasi bagi semua orang.

TK SANTA MARIA BERASTAGI


TK SANTA MARIA BERASTAGI

MENERIMA SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2019-2020

 

DSC_0035.JPG

Kehadiran Sekolah TK Santa Maria di Paroki Santo Fransiskus Assisi Berastagi antara lain bertujuan untuk membantu dan memberikan fasilitas kepada masyarakat guna memperoleh pendidikan yang bermutu dan mencerdaskan kehidupan manusia serta meningkatkan sumber daya manusia khususnya generasi muda mulai dari usia Taman Kanak-Kanak.

Secara khusus sekolah ini mengembangkan misi di lingkungan Gereja sebagai perpanjangan tangan Gereja untuk membangun kasih Allah bagi masyarakat tanpa melupakan kaum kecil yaitu kepedulian khusus bagi orang yang kurang mampu.

Maka dalam penerimaan siswa baru yang akan datang, sekolah tetap berpedoman pada semangat Gereja sekaligus penyelenggara pendidikan TK Santa Maria dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Perhatian anak-anak usia Sekolah di lingkungan Paroki Gereja Santo Fransiskus Assisi
  2. Perhatian kepada siswa yang kurang mampu

 Visi

Terciptanya tamatan yang cerdas, berbudi luhur, disiplin, memiliki ilmu pengetahuan, serta menghargai harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah.

Misi

  1. Membantu pemerintah dalam usaha dibidang pendidikan sehingga anak berkembang sebagai manusia seutuhnya berdasarkan Pacasila dan UUD 1945.
  2. Membantu siswa agar dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur agar siap menjadi anggota masyarakat yang baik.
  3. Menyiapkan anak untuk mempunyai disiplin, rasa cinta kasih pada sesama ciptaan Tuhan .
  4. Menyiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SD)

 

Taman Kanak-Kanak (TK) Santa Maria
Alamat:

Jl. Perwira No. 3 Keluragan GUndaling 1 Berastagi

(samping Museum Karo Berastagi)

 

Perayaan Ekaristi di Paroki Santo Fransiskus Assisi Berastagi 2019


Mulai Januari 2019, perayaan Ekaristi Pada Hari Minggu menjadi 2 kali. Pukul 07.00WIB dan 09.00 WIB

Dalam Ekaristi, kita “memecah-mecah satu roti yang memberi kita obat kabadian, penawar racun kematian, dan makanan yang membuat kita hidup selamanya dalam Yesus Kristus”

(Santo Ignatius dari Antiokhia)

Ungkapan Santo Ignatius ini kiranya menumbuhkan kerinduan kita untuk merayakan Ekaristi. Kerinduan ini dapat dipupuk dan terpenuhi apabila kita tinggal di suatu tempat yg disana ada Perayaan Ekaristi. Maka berbahagialah kita yang tinggal di Paroki Santo Fransiskus Assisi Berastagi. Di paroki ini setiap hari kita mempunyai kesempatan memperoleh obat keabadian, penawar racun kematian…dalam Ekaristi, sebagaimana yg dikatakan st. Ignatius.


Menyadari pentingnya Ekaristi inilah maka di paroki kita ini diadakan misa harian sejak tahun 2017. Misa harian pertama kalinya dirayakan pada hari Senin, 5 Juni 2017. Hingga sekarang misa harian: senin – rabu, Jumat-sabtu pukul 6.30 lWIB dan hari kamis pukul 19.00 WIB, berjalan dengan baik dan tampaknya jumlah umat yg mengikuti misa harian juga bertambah meskipun masih tergolong sedikit. Mungkin karena faktor cuaca dingin, jarak rumah umat ke gereja jauh juga faktor kesibukan dan faktor lainnya.

Dan pada Desember 2018 Pastor Paroki St. Fransiskus Assisi Berastagi RP. Liberius Sihombing OFM Cap meminta pendapat umat dengan rencana menambah jadwal misa Hari Minggu menjadi dua kali yaitu pukul 7 dan pukul 9. Rencana ini ditanggapi positif oleh umat. Maka sejak tahun 2019, Perayaan Ekaristi pada Hari Minggu di Paroki santo Fransiskus Assisi Berastagi dirayakan 2 kali yaitu pukul 07.00 WIB dan pukul 09. 00 WIB, yg sebelumnya hanya satu kali pada pukul 9.00 WIB. Perayaan Misa Hari Minggu pukul 7. 00 WIB, dirayakan untuk pertama kalinya: pada hari Minggu 6 Januari 2019

Semoga dengan Perayaan Ekaristi harian dan Khususya Hari Minggu ada 2 kali, kiranya semakin banyak umat yg menimba kekuatan dan memperoleh rahmat berlimpah dari kemurahan Tuhan dalam Ekaristi

#adelfse#

Seperti bulan


Seperti bulan…

Kudapati engkau senja ini sedang berbenah. Kutanya engkau mau kemana?
Engkau diam, mengangkat wajahmu berlahan, kulihat sepasang bibirmu bergetar. Mungkin engkau ingin mengatakan isi hati dan pikiranmu, tetapi engkau membujuk bibirmu agar tetap terkatup.
Kedua tanganmu terkepal, mungkin menahn sakit yg tidak engkau katakan, tapi aku bisa membaca matamu sebab engkau dekat denganku dan aku dekat denganmu. Aku bisa mengurai arti tatapan matamu dan ucapanmu yg pendek juga tanganmu yg terkepal.

Kupandangi wajahmu, ada bekas aliran sepasang anak sungai di sana. Bay, aku tau air mata itu begitu dekat di pelupuk matamu namun aku mengenal hatimu yg akan tetap bisa membujuk pikiranmu agar tenang meski dalam peluh. Aku mengenalmu yg selalu mengalah kepada hatimu. Dan aku tau dan mengenal kata yg membuatmu seperti ini.

Bay, engkau pasti ingat ketika kita bercakap cakap tentang ksatria cahaya, yg memiliki pedang dan kekuatan seperti matahari namun ia mampu berlaku lembut seperti bulan.

Engkau juga pernah berkisah padaku tentang wajah telaga yg tetap sempurna sekalipun kepadanya tertuju ranting ranting patah dan kerikil ataupun beling.

Kita dulu sepakat tak satu kebaikan yg berasal dari hati yg tak berarti, sekalipun makna dan artinya menunjukkan wujudnya pada saat kita sudah melupakan kebaikan itu.

Sekarang lihatlah langit timur, duduklah di sini kita bersama melukis langit, kita melukis gambar ksatria cahaya dan esok kita akan bertemu dengan sang ksatria itu. Jangan memelihara geram. Biarlah air mata yg telah menetes itu menajadi butir butir permata. Dan kita akan memajangkan pilar mutiara diantara embun dan awan tepat di garis cakrawala.

Senja semakin mendekat, kita kembali ke kaki langit. Engkaulah ksatria yg berlaku lembut seperti bulan. Usah kata2 tajam membangkitkan amarahmu…

Suatu sAat kita bercakap2 dng wajah telaga yg sering bergetar karen kerikil dan ranting2 patah, tetapi ketika kita datang tak satu goresanpun tampak di wajahnya…
Sekarang berdirilah buka tanganmu
Aku pulang……….

Senja bening…..
Kota kecil…

Membangun Tembok yang Roboh


Hari Raya Kristus Raja
Ajijulu 25.11.2018

Setiap org punya cara memaknai suatu perayaan, sepatah kata atau juga gambar. Pesan2 Perayaan hari ini terasa menyejukkan, menegur sekaligus menguatkan dan terlebih membawa sukacita. Rasa rasanya cukup dalam dan penting untuk direnungkan seoanjang pekan terakhir penutupan tahun liturgi kali ini, serta dijadikan bekal dalam menjalani tahun liturgi yg baru nantinya pesan pesan dalam perayaan ini kiranya perlu dan pentinglah untuk dilakukan dan dihayati oleh kita umat beriman agar cara, sikap serta tindakan semakin terpusat kepada Kristus Sang Raja. Dalam homili umat diajak merayakan iman kita dan menghayatinya dalam hidup nyata dan cara yg konkrit dalam hidup sehari dalam masyarakat dan Gereja dengan terlibat aktif dalam kegiatan menggerejA dan ikut ambil bagian secara positif dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yg ada di tengah2 masyarakat, terutama Gereja. Mengakui dan Yesus sebagai satu satunya Raja dalam hidup kita, sehingga kita tidak lagi mencari pelarian sekalipun menghadapi sesuatu yg kurang baik. Mengimani Kristus sebagai satu2nya raja kita haruslah tampak nyata dalam cara hidup sehari, entah saat senang atau susah. Kita yakin Ia bukan raja seperti raja burung elang yg lupa diri karena puja puji, yg spontan melakukan apa yg diminta ia lakukan dengan bujuk rayu dan puja puji. Kristus adalah Raja yg kerajaaNya bukan dari dunia ini, juga bukan Raja yg spontan melakukan apa yg kita harapkan. Melainkan Raja yg melakukan apa yg terbaik bagi kita dan dengan cara yg sering tidak kita pahami sepenuhnya.
Dalam perayaan ini pak Kepdes Ajijuli mengajak umat untuk ikut ambil bagian dalam Gereja. Terutama saat ini perlu membangun tembok gereja.
Salah satu partisipasi aktif itu bisa berupa sumbangan materi yg diberikan secara tulus, seturut kata hati. Sebelum memberi sumbangan tanyalah hati, kata Pak Kepdes Ajijulu, seraya mengajak umat mengamati gambar Yesus yg dumyat dalam banner. Yesus bermahkota Raja dan tanganNya menunjuk HatiNya. Sebelum melakukan sesuatu baiklah tanyakan hati. Demikianlah Pak Kepdes menyampaikan pesan singkat namun bernas dengan menterjemahkan bahasa simbol: Gambar Yesus yg menunjuk HatiNya.
Perayaan ini juga dihadiri Kapolsek Tigapanah. Dalam sambutannya beliau berpesan agar masing2 kita menerima Yesus sebagai raja dan menghayatinya dalam tugas kita masing2. Tak ketinggalan pesan dari utusan umat GBKP yg menegaskan bahwa pemenang adalah mereka yg hadir dan ikut berpartisipasi dalam Perayaan Kristus Raja ini sekaligus ikut ambil bagian dalam kegiatan yg dibuat panitia, dalam hal ini pengumpulan dana guna membangun tembok pengaman gereja. Untuk memeriahkan perayaan ini, panitia juga menyelengarakan lomba koor, kuis dan lomba mewarnai, selain acara lelang lelang guna penggalangan dana pembangunan tembok pengaman gereja tersebut.

Maka mari kita semua ikut ambil bagian dengan senang hati….#adelsfse

JADWAL MISA GEREJA KATOLIK SANTO FRANSISKUS ASSISI BERASTAGI


Sejak tahun 2019

Khusus Hari Minggu 2 kali Misa

Misa I: pukul 7. 00 WIB

misa II: pukul 09. 00 WIB

Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Assisi Berastagi Jl. Letjend. Jamin Ginting, Desa Lau Gumba- Berastagi, Kabupaten Karo Sumatera Utara