Bersama Sang Guru ke Yerusalem



Al, hari ini sang guru mengajak para muridnya ke. Yerusalem. Di sana ia akan mengawali kesakitan dan penderitaan.
Ia tahu kalau ia akan menderita dan Ia dng sadar dan rela menyerahkan tubuh, rasa dan hati-Nya untuk disesah oleh mereka yg memandangNya adalah musuh yg harus dilenyapkan
Di sana kecemburuan dan irihati berpadu membentuk pedang tajam yg menembus hatiNya. Di sana juga kekuasaan, kepentingan, kepengecutan, uang, keegoisan melebur membentuk paku paku yg menembus tangan dan kakiNya. Di sana mereka semua yg menganggapNya musuh, mencari kayu-kayu yabg akhirnya dibuat seperti salib dan di sanalah Dia, mereka gantungkan, seolah olah Ia seorang penjahat
Engkau tahu Al, Ia ke sana ke Kota yerusalem menyambut penderitaan itu,dan anehnya penderitaan itu bukan karena kesalahanNya juga bukan untuk keuntungan diriNya.
Semua itu untuk kepentingan mereka yg memegang paku dan pedang itu.
Lalu sangkamu ia melawan?
Tidak, Ia merentangkan tanganNya dng sadar dan rela. Ia memberikan hatiNya.
Mungkin engkau menganggap Ia tidak merasakan sakit*
Ia seperti kita Al, yang bisa merasakan sakit saat terluka.
Tapi Ia ke sana, membiarkan isi otak orang2 yg memusuhinya berputar dan membuat keputusan yg mengantarNya pada kematian disalib.
Tapi sungguh Ia tidak melawan.
Aku ingat kata kata2-Nya yg hanya beberapa patah saja.
“kalau Aku salah katakan dimana salahKu,tapi kalau aku tidak salah mengapa engkau menampar Aku”
Lalu sebelum ia menundukkan kepalaNya dan memyerahkan nyawaNya, Ia memohonkan pengampunan dari BapaNya bagi org2 yg menhakimi, mendera, menyalibkan-Nya. Lalu Ia kembali kepada BapaNya, menyerahkan hidup-Nya.

 Al, aku pernah membaca Sebuah Kitab dan dalam Kitab yg Tebal itu ada ditulis: ”…hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.”

berarti Dia sudah tahu semua hal itu Al, dan menjalaninya, melakukan apa yg hrs Dia lakukan.

Al…apa katamu ttg semua itu?

17. Napas-Mu, Kau titip pada kami


(17) kutuliskan dari tepi aliran sungai yg tersendat debu dan bebatuan pegunungan.Wahai Engkau pemilik dunia dan segala makhluk. Turunlah dari tahtamu sejenak. Hadirlah dan pijaklah bumi buatanmu ini. Lihat juga kami yg Kau jadikan dari ketiadaan. Kauberikan kami wujud Kau hembusi dng nafas-Mu. Kau beri otak, jantung, hati,darah, urat nadi. Kauberi mata, hidung dan ribuan syaraf yg kau atur begitu sempurna.Engkau katakan kau jadikan kami rekan-Mu untuk misi kebaikan di bumi buatan-Mu ini. Tapi lihatlah sekarang berapa banyak nisan terpacang di sebelah barat dekat sungai yg tersendat itu. Mereka yg dikubur dng ranting ranting kering tanpa tunas. Mereka yg kau beri hidup di hatimu tapi mereka memberontak merobek hatimu dan pergi mencari tuannya masing masing dan kpd tuan tuan itulah mereka mengabdi. mereka jadi abdi dan budak kejahatan. mereka belajar membunuh, menghina memfitnaf dan menabur beling di jalan jalan org yg setia padamuDia ini gadis ke tigabelas yg meregang nafas karena tidak memberi makan tuannya. Itu dikatakan mereka ketika mengitari tubuh tak bernyawa itu.Turunlah Engkau ke bumi buatan tanganmu ini. Hancurkan kejahatan itu. Ikat pikiran kami agr tidak menjelajah mencari tuan tuan gaib. Hancurkn hasrat kami utk saling menghancurkan. Buat kami bodoh menabur beling.Batu kami menjaga porselin ini tetap utuh.**********#merenung dekat aliran sungai yg tersendat di antara batu batu pegunungan.#plagiat perbuatan tdk terpuji😀 (17) kutuliskan dari tepi aliran sungai yg tersendat debu dan bebatuan pegunungan.Wahai Engkau pemilik dunia dan segala makhluk. Turunlah dari tahtamu sejenak. Hadirlah dan pijaklah bumi buatanmu ini. Lihat juga kami yg Kau jadikan dari ketiadaan. Kauberikan kami wujud Kau hembusi dng nafas-Mu. Kau beri otak, jantung, hati,darah, urat nadi. Kauberi mata, hidung dan ribuan syaraf yg kau atur begitu sempurna.Engkau katakan kau jadikan kami rekan-Mu untuk misi kebaikan di bumi buatan-Mu ini. Tapi lihatlah sekarang berapa banyak nisan terpacang di sebelah barat dekat sungai yg tersendat itu. Mereka yg dikubur dng ranting ranting kering tanpa tunas. Mereka yg kau beri hidup di hatimu tapi mereka memberontak merobek hatimu dan pergi mencari tuannya masing masing dan kpd tuan tuan itulah mereka mengabdi. mereka jadi abdi dan budak kejahatan. mereka belajar membunuh, menghina memfitnaf dan menabur beling di jalan jalan org yg setia padamuDia ini gadis ke tigabelas yg meregang nafas karena tidak memberi makan tuannya. Itu dikatakan mereka ketika mengitari tubuh tak bernyawa itu.Turunlah Engkau ke bumi buatan tanganmu ini. Hancurkan kejahatan itu. Ikat pikiran kami agr tidak menjelajah mencari tuan tuan gaib. Hancurkn hasrat kami utk saling menghancurkan. Buat kami bodoh menabur beling.Batu kami menjaga porselin ini tetap utuh.

*********

#merenung dekat aliran sungai yg tersendat di antara batu batu pegunungan.#plagiat perbuatan tdk terpuji😀

Ara, kita bukanlah Pemilik


Tapi kenyataannya kita hanyalah pelaksana kehidupan, bukan pemilik. Karena itu, Ara, muti, bay tidak akan pernah lagi bisa duduk bersama2 dekat telaga itu atau di.mananapun di atas tanah ini.

Yg masih di sini, hanya bisa berdoa utk sukacita abadi yg telah tiada. Sambil memohon kepada Sang.pemilik kehidupan agar menjadikan yg di sana pendoà bagi yg masih berdoa di atas tanah ini.

……. ……

Laut sama, Perahu kita berbeda


Memang kita berada dalam badai yg sama, tetapi perahu kita berbeda. Ukuran perahu kita berbeda, umurnya, kekuatannya. Juga lamanya mengarungi lautan itu.
Sekarangpun kita sama2 mengarungi laut kehidupan ini, tetapi kekuatan kita berbeda, hati kita, pikiran kita, juga reaksi kita terhadap badai itu. Aku keliru, kalau aku menuntutmu berbuat seperti yg aku perbuat. Aku salah kalau aku memaksamu tersenyum ketika perahumu terbentur karang. Aku egois kalau aku memaksamu untuk selalu memuji laut dan langit biru.
Demikian juga sebaliknya, betapa aku susah ketika engkau memaksaku mendengar suara petir seperti mendengarkan musik piano.
Masing2 kita punya kebahagiaan tersendiri, juga dihias dengan luka, derita dan kepahitan yg kita tuai selama berlayar di antara hempasan badai itu.
Kita di atas perahu yg berbeda. Hati kita berbeda, rasa, asa kita berbeda, kekutan kita juga berbeda.

kita memiliki perjuangan utk tetap berada di atas perahu kita masing2 mengarungi lautan dengan badai yg menerpa perahu kita.
Sekaipun demikian,, dng perahu yg berbeda itu, kita tetap menuju arah dan tujuan yg sama. Namu dengan perjuangan masing2 hingga tiba pada tujuan kita…..

:::::::::””””””‘,,,,,,####
Singkatnya: bagiku hujan menyegarkan, bagi yg lain mungkin sumber penyakit, atau sebaliknya

Post Novis 2024


suster post novis

Kursus ini diikuti 87 suster post novis dari 8 THB: KYM, KSSY, OSF, FSE, SFD,SCMM, FCJM, KSFL.

Kursus gabungan ini diadakan di Bina Samadi Pematangsiantar selama 6 minggu. Dengan kursus ini diharapkan para suster dapat mengalami hidup bersama, belajar bersama, berbagi dan mempunyai pemahaman yg sama dengan materi yg didalami bersama dan diaplikasikan dalam hidup sehari-hari sesuai spiritualitas masing-masing kongregasi, serta dapat dihidupi dan dihayati dalam karya dan perutusan mereka. Ada 7 materi kursus mereka dalami yaitu:

  1. Spiritualitas Kristiani.
  2. Kristologi 1
  3. Kristologi 2
  4. JPIC
  5. Hidup Berkomunitas
  6. Filsafat Manusia 1
  7. Filsafat Manusia 2

Masing-masing materi berlangsung 4 hari, minggu terakhir mereka mengikuti Retret bimbingan. Semoga semakin bersukacita dalam perutusan.

pace e bene

Sr. M. Adeline Albine br Sitepu FSE