17. Napas-Mu, Kau titip pada kami


(17) kutuliskan dari tepi aliran sungai yg tersendat debu dan bebatuan pegunungan.Wahai Engkau pemilik dunia dan segala makhluk. Turunlah dari tahtamu sejenak. Hadirlah dan pijaklah bumi buatanmu ini. Lihat juga kami yg Kau jadikan dari ketiadaan. Kauberikan kami wujud Kau hembusi dng nafas-Mu. Kau beri otak, jantung, hati,darah, urat nadi. Kauberi mata, hidung dan ribuan syaraf yg kau atur begitu sempurna.Engkau katakan kau jadikan kami rekan-Mu untuk misi kebaikan di bumi buatan-Mu ini. Tapi lihatlah sekarang berapa banyak nisan terpacang di sebelah barat dekat sungai yg tersendat itu. Mereka yg dikubur dng ranting ranting kering tanpa tunas. Mereka yg kau beri hidup di hatimu tapi mereka memberontak merobek hatimu dan pergi mencari tuannya masing masing dan kpd tuan tuan itulah mereka mengabdi. mereka jadi abdi dan budak kejahatan. mereka belajar membunuh, menghina memfitnaf dan menabur beling di jalan jalan org yg setia padamuDia ini gadis ke tigabelas yg meregang nafas karena tidak memberi makan tuannya. Itu dikatakan mereka ketika mengitari tubuh tak bernyawa itu.Turunlah Engkau ke bumi buatan tanganmu ini. Hancurkan kejahatan itu. Ikat pikiran kami agr tidak menjelajah mencari tuan tuan gaib. Hancurkn hasrat kami utk saling menghancurkan. Buat kami bodoh menabur beling.Batu kami menjaga porselin ini tetap utuh.**********#merenung dekat aliran sungai yg tersendat di antara batu batu pegunungan.#plagiat perbuatan tdk terpujišŸ˜€ (17) kutuliskan dari tepi aliran sungai yg tersendat debu dan bebatuan pegunungan.Wahai Engkau pemilik dunia dan segala makhluk. Turunlah dari tahtamu sejenak. Hadirlah dan pijaklah bumi buatanmu ini. Lihat juga kami yg Kau jadikan dari ketiadaan. Kauberikan kami wujud Kau hembusi dng nafas-Mu. Kau beri otak, jantung, hati,darah, urat nadi. Kauberi mata, hidung dan ribuan syaraf yg kau atur begitu sempurna.Engkau katakan kau jadikan kami rekan-Mu untuk misi kebaikan di bumi buatan-Mu ini. Tapi lihatlah sekarang berapa banyak nisan terpacang di sebelah barat dekat sungai yg tersendat itu. Mereka yg dikubur dng ranting ranting kering tanpa tunas. Mereka yg kau beri hidup di hatimu tapi mereka memberontak merobek hatimu dan pergi mencari tuannya masing masing dan kpd tuan tuan itulah mereka mengabdi. mereka jadi abdi dan budak kejahatan. mereka belajar membunuh, menghina memfitnaf dan menabur beling di jalan jalan org yg setia padamuDia ini gadis ke tigabelas yg meregang nafas karena tidak memberi makan tuannya. Itu dikatakan mereka ketika mengitari tubuh tak bernyawa itu.Turunlah Engkau ke bumi buatan tanganmu ini. Hancurkan kejahatan itu. Ikat pikiran kami agr tidak menjelajah mencari tuan tuan gaib. Hancurkn hasrat kami utk saling menghancurkan. Buat kami bodoh menabur beling.Batu kami menjaga porselin ini tetap utuh.

*********

#merenung dekat aliran sungai yg tersendat di antara batu batu pegunungan.#plagiat perbuatan tdk terpujišŸ˜€

Tinggalkan komentar