Membangun Tembok yang Roboh


Hari Raya Kristus Raja
Ajijulu 25.11.2018

Setiap org punya cara memaknai suatu perayaan, sepatah kata atau juga gambar. Pesan2 Perayaan hari ini terasa menyejukkan, menegur sekaligus menguatkan dan terlebih membawa sukacita. Rasa rasanya cukup dalam dan penting untuk direnungkan seoanjang pekan terakhir penutupan tahun liturgi kali ini, serta dijadikan bekal dalam menjalani tahun liturgi yg baru nantinya pesan pesan dalam perayaan ini kiranya perlu dan pentinglah untuk dilakukan dan dihayati oleh kita umat beriman agar cara, sikap serta tindakan semakin terpusat kepada Kristus Sang Raja. Dalam homili umat diajak merayakan iman kita dan menghayatinya dalam hidup nyata dan cara yg konkrit dalam hidup sehari dalam masyarakat dan Gereja dengan terlibat aktif dalam kegiatan menggerejA dan ikut ambil bagian secara positif dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yg ada di tengah2 masyarakat, terutama Gereja. Mengakui dan Yesus sebagai satu satunya Raja dalam hidup kita, sehingga kita tidak lagi mencari pelarian sekalipun menghadapi sesuatu yg kurang baik. Mengimani Kristus sebagai satu2nya raja kita haruslah tampak nyata dalam cara hidup sehari, entah saat senang atau susah. Kita yakin Ia bukan raja seperti raja burung elang yg lupa diri karena puja puji, yg spontan melakukan apa yg diminta ia lakukan dengan bujuk rayu dan puja puji. Kristus adalah Raja yg kerajaaNya bukan dari dunia ini, juga bukan Raja yg spontan melakukan apa yg kita harapkan. Melainkan Raja yg melakukan apa yg terbaik bagi kita dan dengan cara yg sering tidak kita pahami sepenuhnya.
Dalam perayaan ini pak Kepdes Ajijuli mengajak umat untuk ikut ambil bagian dalam Gereja. Terutama saat ini perlu membangun tembok gereja.
Salah satu partisipasi aktif itu bisa berupa sumbangan materi yg diberikan secara tulus, seturut kata hati. Sebelum memberi sumbangan tanyalah hati, kata Pak Kepdes Ajijulu, seraya mengajak umat mengamati gambar Yesus yg dumyat dalam banner. Yesus bermahkota Raja dan tanganNya menunjuk HatiNya. Sebelum melakukan sesuatu baiklah tanyakan hati. Demikianlah Pak Kepdes menyampaikan pesan singkat namun bernas dengan menterjemahkan bahasa simbol: Gambar Yesus yg menunjuk HatiNya.
Perayaan ini juga dihadiri Kapolsek Tigapanah. Dalam sambutannya beliau berpesan agar masing2 kita menerima Yesus sebagai raja dan menghayatinya dalam tugas kita masing2. Tak ketinggalan pesan dari utusan umat GBKP yg menegaskan bahwa pemenang adalah mereka yg hadir dan ikut berpartisipasi dalam Perayaan Kristus Raja ini sekaligus ikut ambil bagian dalam kegiatan yg dibuat panitia, dalam hal ini pengumpulan dana guna membangun tembok pengaman gereja. Untuk memeriahkan perayaan ini, panitia juga menyelengarakan lomba koor, kuis dan lomba mewarnai, selain acara lelang lelang guna penggalangan dana pembangunan tembok pengaman gereja tersebut.

Maka mari kita semua ikut ambil bagian dengan senang hati….#adelsfse